Gelombang
elektromagnetik yang dipropagasikan sepanjang sumbu pandu gelombang
dapat dijelaskan melalui persamaan gelombang yang diturunkan dari
persamaan Maxwell, dan dimana panjang gelombangnya bergantung terhadap
struktur dari pandu gelombang, dan material yang berada di dalamnya
(udara, plastic, vakum, dll), dan juga frekuensi dari
gelombangnya.Distribusi spasial dari medan listrik dan medan magent yang
bergantung waktu di dalam pandu gelombang bergantung terhadap kondisi
pada syarat batas yang ditetapkan oleh bentuk dan material dari pandu
gelombang. Kita anggap pandu gelombang terbuat dari bahan logam
konduktor yang baik sehingga dapat kita anggap sebagai konduktor yang
sempurna. Hampir semua pandu gelombang memiliki tembaga pada bagian
dalamnya, ettapi bebebrapa diantaranya bahkan dilapisi dengan perak atau
emas pada bagian dalam (konduktor yang sangat baik dan tahan terhadap
korosi). Sekarang, kondisi pada syarat batasnya adalah sebgai berikut:
· Gelombang elektromagentik tidak melewati konduktor, melainkan direfleksikan
· Setiap medan listrik yang menyentuh konduktor harus berada dalam posisi tegak lurus terhadap sumbu pansu gelombang.
· Setiap medan magentik yang berada dalam konduktor harus berada dalam posisi sejajar terhadap sumbu pandu gelombang.
Kondisi
syarat batas ini menghilangkan solusi persamaan gelombang yang tak
terbatas, salah satu yang tersisa merupakan solusi yang paling mungkin
untuk persamaan gelombang dalam pandu gelombang. Analisis dari solusi
yang tersisa pada gelombang elektromagnetik sangat matematis.
Mode
propagasi dalam sebuah pandu gelombang merupakan salah satu solusi dari
persamaan gelombang, atau dengan kata lain bentuk dari gelombangnya.
Karena “constraint” dari kondisi batas, maka frekuensi dan bentuk dari
fungsi gelombang yang dapat di propagasikan dalam pandu gelombang
menjadi terbatas. Frekuensi terendah dalam mode tertentu yang dapat di
propagasikan disebut “cutoff frequency” dari mode tersebut. Mode dengan
“cutoff frequency” terendah merupakan mode dasar daripandu gelombang,
dan “cutoff frequency-nya” adalah “cutoff frequency” pandu gelombang.
Konsep
dasar moda terpandu biasanya dijelaskan dengan menggunakan model sinar
optik. Moda tersebut dapat digunakan karena proses pemanduan cahaya
dalam pandu gelombang erat kaitannya dengan fenomena-fenomena sinar
optik pada bidang batas antara dua medium. Gelombang optik yang terpandu
dalam pandu gelombang dalam bentuk moda gelombang optik adalah
gelombang optik yang mengalami pantulan internal total pada kedua bidang
batas film-kover dan film-substrat. Dalam penjabaran mekanisme
perambatan cahaya pada serat optik, biasanya dijelaskan berdasarkan teori sinar.
Gambar 2.1 Propagasi Gelombang pada Serat Fiber Optik
Berdasarkan prinsip Snellius
Dengan n adalah indeks bias udara, n1 indeks bias inti (core). Indeks bias udara sebesar 1, maka
Kemudian perambatan sinar antara inti (core) dengan selubung (cladding)
Supaya terjadi pemantulan internal total, maka θ4 harus sebesar π/2. Dengan demikian
Atau θ3 biasa disebut dengan sudut kritis ϕc
Dengan demikian agar sinar dapat terpandu pada core, sudut masukannya
Atau
Biasanya persamaan terakhir disebut sebagai tingkap numeris (numeric aperture, NA).
sumber: pandu-gelombang.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar