SAN FRANSISCO. Charles Townes, yang pada 1964 menerima nobel
besama untuk fisika sebagai penemu laser, prestasi ilmiah yang
revolusioner untuk bidang medis, telekomunikasi dan hiburan, pada Selasa
meninggal dalam umur 99 tahun.
Berita kematiannya disampaikan oleh Univeritas California, Berkeley. Townes, asli dari California Selatan dikenang bagaimana ia menciptakan gagasannya mengenai sinar murni gelombang panjang - pendek dalam frekuensi tinggi muncul ketika ia duduk di bangku taman di Washington DC di antara pagar bunga-bunga saliyah (azalea) yang bermekaran pada musim semi 1951.Pengungkapan tersebut membuat Townes dan para mahasiswanya mengembangkan peralatan pada 1954, yang mereka sebut sebagai maser--pengukur elektromagnetik untuk amplifikasi gelombang micro dengan menstimulasi pembuangan radiasi.
Berita kematiannya disampaikan oleh Univeritas California, Berkeley. Townes, asli dari California Selatan dikenang bagaimana ia menciptakan gagasannya mengenai sinar murni gelombang panjang - pendek dalam frekuensi tinggi muncul ketika ia duduk di bangku taman di Washington DC di antara pagar bunga-bunga saliyah (azalea) yang bermekaran pada musim semi 1951.Pengungkapan tersebut membuat Townes dan para mahasiswanya mengembangkan peralatan pada 1954, yang mereka sebut sebagai maser--pengukur elektromagnetik untuk amplifikasi gelombang micro dengan menstimulasi pembuangan radiasi.
Selang empat tahun
kemudian, ia bersama saudara iparnya, Arthur Schawlow menyusun sejumlah
temuan untuk memperkuat sorotan optik sinar ketimbang mengenai daya
gelombang mikro. Laboratorium Bell mematenkan gagasan baru itu sebagai
sinar laser. Ilmuwan lain Theodore Maiman adalah orang pertama
yang secara nyata memamerkan sinar laser pada 1960, tetapi empat tahun
kemudian Townes berbagi Nobel untuk fisika dengan ilmuwan Rusia,
Aleksandr Prokhorov dan Nicolai Basov yang secara mandiri memiliki
gagasan mengenai maser. Townes menjadi pelopor penggunaan laser
untuk astronomi dan berkat bantuan rekan-rekannya ia menjadi orang
pertama yang mampu melacak molekul rumit di angakasa antarbintang juga
mengukur massa lubang hitam raksasa di pusat gugusan Bima Sakti.
Suatu
susunan teleskop infra merah dengan laser ciptaan Townes di luar
observatori Gunung Wilson, Los Angeles dapat mengukur diameter
bintang-bintang yang masuk dalam teleskop hanya sebagai titik-titik
sinar belaka. "Ia adalah fisikawan penemu paling penting dari
abad lalu," kata ahli fisika-astro, Reinhard Genzei, direktur Institut
Max Planck untuk fisika ekstraterestrial, dalam tulisan profil mengenai
Townes yang diterbitkan oleh Universitas California, Berkeley.
Temuan
Townes mengubah banyak hal dalam skala yang luas untuk penerapan
teknologi dalam kehidupan modern mulai dari barang-barang elektronik
rumah tangga, serat optik, sinar laser untuk memotong logam, pisau bedah
hingga pada fusi reaksi nuklir. Dalam situs web UC Berkeley,
Selasa, disebutkan bahwa Townes jatuh sakit dan meninggal pada hari yang
sama ketika dalam perjalanan ke rumah sakit.
sumber: http://sp.beritasatu.com/inovasi/charles-townes-penerima-nobel-dan-penemu-laser-tutup-usia/76456
Tidak ada komentar:
Posting Komentar