Selasa, 10 Maret 2015

Kembangkan Bisnis Properti dan Fiber Optik, Saham JSMR dalam Koreksi Teknikal

PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mencoba mencari peluang baru di luar bisnis jalan tol JSMR telah memproyeksikan akan adanya kontribusi lini bisnis baru tersebut bagi pendapatan konsolidasi tahun depan. Rencananya, Jasa Marga akan mengandalkan bisnis properti, fiber optik, dan jasa pemeliharaan sebagai kontributor pendapatan non jalan tol. Namun, pengembangan bisnis non jalan tol, masih tetap bersinggungan dengan bisnis utama yakni jalan tol. Misalnya usaha properti yang rencananya akan dikembangkan di lahan yang bersinggungan dengan ruas jalan tol Jasa Marga.  Kemudian, bisnis kabel fiber optik juga akan ditanam tak jauh dari sisi jalan tol. Sedangkan usaha usaha pemeliharaan langsung berhubungan dengan bisnis jalan tolnya.
Untuk menyukseskan bisnis properti ini, anak usaha JSMR sudah gencar belanja lahan sepanjang tahun ini. Manajemen menargetkan pada kuartal I-2015, PT Jasa Marga Properti bisa mempersiapkan pekerjaan konstruksi. Untuk lini bisnis properti ini manajemen JSMR sudah menyediakan anggaran belanja modal sekitar Rp 100 miliar sampai Rp 150 miliar. Jasa Marga Properti saat ini telah memiliki lahan seluas lima hektare di Surabaya, dan Jakarta. Lahan itu diperoleh melalui proses akuisisi serta sisa pembebasan lahan untuk proyek jalan tol yang sudah mereka lakukan. Untuk menyukseskan rencana pencarian lahan strategisnya lagi, Jasa Marga sudah menggelontorkan dana Rp 80 miliar di tahun 2013 dan sebesar Rp 120 miliar di tahun 2014. Hingga kuartal III-2014, JSMR mencetak laba bersih sebesar Rp 1,14 triliun, atau naik 11,3% dari Rp 1,02 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Kenaikan laba didorong kenaikan pendapatan (di luar pendapatan konstruksi) sebesar Rp 5,23 triliun, naik 16,3% dari Rp 4,47 triliun pada periode yang sama setahun lalu.
Pendapatan tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan tol sebesar 14,9% menjadi Rp 4,85 triliun, disusul pendapatan lain yang naik 37,6% menjadi Rp 381,87 miliar dari Rp 277,51 miliar setahun lalu. Peningkatan pendapatan tol didukung oleh penambahan pengoperasian ruas baru Perseroan, yang terdiri dari Jalan Tol Semarang-Solo Ruas Ungaran-Bawen (12,3 km), Jalan Tol Bogor Outer Ring Road Seksi IIA Kedung Halang-Kedung Badak (2 km), dan Jalan Tol JORR W2 Utara (7,9 km). Sementara EBITDA tumbuh 9 persen menjadi Rp 2,96 triliun dari Rp 2,55 triliun setahun lalu, dengan margin sebesar 56 persen. Perseroan baru menggunakan Rp 3 triliun dari total belanja modal (capital expenditure/ capex) tahun 2014 sebesar Rp 5,4 triliun. Aset Perseroan juga naik 11 persen menjadi Rp 31,38 triliun. Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham Jumat (28/11/14), saham JSMR dibuka pada level 6,800 dalam kisaran 6,700 – 6,800 dan volume perdagangan saham JSMR mencapai 1,2 juta lot saham. Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham JSMR sejak pertengahan bulan Oktober terlihat terus mengalami pergerakan penguatan. Indikator MA sudah bergerak sepanjang bolinger band atas. Selain itu indikator stochastic mulai bergerak flat di area jenuh beli.
Sementara indikator ADX terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak naik yang menunjukan pergerakan JSMR dalam penguatan. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju JSMR masih akan menguat dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan JSMR. Saat ini level support berada pada Rp6500 hingga resistance Rp7100.

sumber: http://vibiznews.com/2014/11/28/kembangkan-bisnis-properti-dan-fiber-optik-saham-jsmr-dalam-koreksi-teknikal/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar